Bismillahirrahmanirrahim
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْراً لَّهُم مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ – سورة آل عمران:١١٠ -

Siapa sebenarnya umat yang terbaik? Apakah mereka yang mengobarkan peperangan bisa dikatakan ummat yang terbaik, atau mereka yang sukanya mengadu domba sesama saudaranya bisa dikatakan seperti itu juga, ataukah ummat terbaik itu diukur berdasarkan golongan darah, ras, warna kulit, tinggi badan, ketampanan, kecantikan, uang banyak, dan peradaban yang dipenuhi tekhnologi mutakhir, apakah itu semua kriteria ummat terbaik.

Dari kriteria yang sudah kita sebutkan, ternyata ini semua itu bukanlah kriteria yang tepat untuk kita akui sebagai sebuah ukuran ummat terbaik. Ukuran ummat yang terbaik bukanlah berasal dari golongan darah, ras, warna kulit, tinggi badan, ketampanan, kecantikan, ataupun peradaban yang dipenuhi tekhnologi mutakhir dll. Melainkan jika sebuah kaum menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah, plus yang paling bertaqwa kepadanya dan juga ber-Ilmu, ber-Islam ber-Iman serta ber-Ihsan. Dan inilah yang tepat bagi kita untuk jadikan tolok ukur ummat terbaik. (ali-Imran;110. al-Hujurat: 13. Al-Mujadilah; 11)
Mengapa demikian? Karena, sebagai seorang muslim dan mukmin sejati adalah sebuah keharusan baginya untuk selalu mengintegrasikan antara Iman, Ilmu dan Amal. Mengaitkan antara Aqidah, Akhlaq dan Syari’ah, serta menghubungkan Islam, Iman dan Ihsan. sehingga segala yang ia perbuat di dunia ini hanyalah untuk beribadah kepada-Nya, tiada lain kecuali Allah S.W.T.
Golongan darah, ras, warna kulit, tinggi badan, ketampanan, kecantikan, kecerdasan, peradaban yang dipenuhi tekhnologi mutakhir dll bukanlah ukuran terbaik. Akan percuma jika tanpa dibarengi dengan menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Jadi logikanya jika kita tidak melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan beriman kepada Allah kita bukanlah ummat yang terbaik. Secerdas apapun jika tidak beriman kepada-Nya percuma (nihil), mau peradaban secanggih apapun jika tidak menjadikannya sebagai manusia yang bertaqwa kepada-Nya akan musnah begitu saja ditelan masa, dst.
Kamu (ummat Islam) adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Wallahu ‘alam bi shawab
Penulis; Mohammad Harir Saifu Yasyak, S.Fil.I (Mahasiswa Pascasarjana Institut Studi Islam Darussalam –ISID- Gontor)