Bismillahirrahmanirrahim
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ # اللَّهُ الصَّمَدُ # لَمْ
يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ # وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ #
(سورة الإخلاص: ١-٤)
Kepercayaan
atau biasa kita pahami dengan istilah aqidah merupakan salah satu unsur penting
dalam sebuah agama. Bahkan yang konon katanya tidak beragama (atheis)
ataupun ragu-ragu (skeptis) sebenarnya meimiliki kepercayaan juga yaitu
percaya terhadap keyakinan atheis ataupun skeptic yang ia yakini
itu. Tentunya model kepercayaan dalam pandangan beberapa agama-agama ini
pastilah berbeda. Dari perbedaan ini sebenarnya tidaklah bisa dikatakan semua
benar atau semua salah (relative). Pasti ada kebenaran tunggal yang
mutlak, absolut dan haq serta tidak bathil.
Jika kita mengikuti worldview Barat, biasanya kita akan digiring
dengan sebuah klasifikasi perkembangan system kepercayaan manusia dan dikatakan
bahwa system kepercayaan manusia sebenarnya berawal dari mitologi yang
didalamnya terdapat (animisme, dinamisme, totemisme, mistisisme), berlanjut
kepada polytheisme, lalu yang terakhir yaitu monotheisme dan bahkan para
filosof barat menambahkan dengan rasionalisme dan empirisme serta isme-isme
yang lain.
Lantas apakah worldview Islam sama seperti itu dan mengakui klasifikasi
ini memanglah perkembangan system kepercayaan manusia dari awal nabi Adam Alaihi
as-Salam sampai sampai zaman kita saat ini dan zaman-zaman seterusnya. Tentunya
tidak benar bahwa perkembangan system kepercayaan manusia yaitu sebagaimana
yang telah diklasifikasikan oleh Barat.
Kita sebagai seorang muslim, mukmin dan muhsin yang mengintegrasikan
antara Iman, Ilmu dan Amal. mengaitkan antara Aqidah, Akhlaq dan Syari’ah, menghubungkan
Islam, Iman serta Ihsan. memiliki system dan perkembangan kepercayaan
tersendiri. Yaitu sistem Tauhid dan tidak ber-Tauhid. Dalam perkembangannya
manusia dari nabi Adam Alaihi as-Salam sampai sekarang ini dan
seterusnya sebenarnya hanya dibedakan menjadi muslim dan tidak muslim, mukmin
atau kafir, ber-Tauhid atau tidak ber-Tauhid.
Siapa yang ber-tauhid ? tentunya para nabi- nabi dan juga para
pengikutnya yang lurus sampai pada akhirnya disempurnakan dengan datangnya
Islam yang dibawa nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dan siapa
yang tidak ber-tauhid ? pastinya penganut mitologi, polytheis, monotheisme,
rasionalisme, empirisisme, atheisme, skeptisisme, dan isme-isme yang lainnya.
Lantas bagaimana dengan monotheisme apakah bisa Islam dikatakan
sebagai agama monotheisme. Kami rasa akan lebih tepat jika Islam tidak dimasukkan
dalam kategori monotheisme. Islam adalah Tauhid. Islam lebih dari sekedar
agama-agama yang konon katanya menganut monotheisme. Monotheisme berbeda jauh
dengan Tauhid. Isme-nya saja sudah menjadi sebuah paham dan juga ideology.
Sehingga Islam tidak bisa disamakan dengan agama-agama monotheisme. Dan ini
yang perlu kita garis bawahi dan pahami dengan seksama.
Inilah perbedaan yang mendasar antara worldview Barat dengan
worldview Islam. System kepercayaan Barat jauh dari unsur ilahiyah dan
juga wahyu. Ini berbeda dengan system kepercayaan (aqidah) dalam Islam
yang memiliki unsur ilahiyah dan bersumber dari wahyu al-Qur’an dan
as-Sunnah. System kepercayaan dalam Islam adalah at-Tauhi billahi wahdah.
Tidak untuk dipersekutukan dari atau apapun
dan bahkan menggantinya dengan berhala-berhala syaitan. Wallahu ‘alam bi
shawab
Penulis;
Mohammad Harir Saifu Yasyak, S.Fil.I (Mahasiswa
Pascasarjana Institut Studi Islam Darussalam –ISID- Gontor)
0 komentar:
Posting Komentar