Jangan salahkan doa jika ia tidak menjadi senjatamu
Jangan salahkan doa jika ia tidak bisa menjadi kekuatanmu
Jangan salahkan doa apabila ia tidak bisa merubah takdirmu
Jangan salahkan doa apabila ia telah membuang waktumu
Jangan salahkan doa apabila ia tidak terkabul
Jangan salahkan doa apabilah sistem anda terganggu
kenapa anda menyalahkan doa, dan menjadikannya musuhmu
Padahal ia adalah perantara bagimu untuk berkomunikasi dengan Tuhanmu
Manusia terlalu angkuh untuk menyalahkan doa
Manusia terlalu sombong untuk menganggap doa itu tidak penting
Manusia terlalu naïf untuk manafikan hakekat sebuah doa
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ  إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".
Penulis: Mohammad Harir Saifu Yasyak, S.Fil.I (Peneliti Centre For Knowledge And Islamic Civilization Studies -CKICS-)



قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (سورة آل عمران: 26)

Manusia adalah pemimpin (Khalifah), derajat tersebut merupakan anugerah terbesar yang diberikan Allah kepada makhluq-Nya. Oleh karenanya, dengan berpedoman kepada al-Qur`an dan al-Sunnah, mari kita laksanakan tugas yang mulia ini dengan menjalankan perintah- perintah Allah serta menjauhi larangan- larangan-Nya.

Alhamdulillah, nomor urut untuk Pilpres Indonesia sudah diumumkan, Pak Prabowo dan Pak Hatta nomor urut 1, sedangkan Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla dengan nomor urut 2. Anda berhak memilih siapapun diantara mereka pada pilpres mendatang, dan pilihlah yang menurut anda layak untuk dijadikan panutan atau qudwah hasanah dalam hal kepemimpinan. Sedikit penjelasan dari kami mengenai judul di atas. Sengaja kami menggabungkan dua motto kedua Capres dan Cawapres tersebut, ternyata setelah kami gabung, menjadi bentuk kalimat sempurna, yang Insya Allah, mungkin bisa memotovasi Indonesia ke depannya.
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ  (سورة النحل: 125)

 رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ»   (رواه مسلم)

"Ingatlah... ingatlah... ingat pesanku lagi; 'jika engkau mencari pemimpin, carilah yang dibenci, ditakuti atau dicacimaki asing, karena itu yang benar.