Pemimpin Masa Depan |
Bismillahirrahmanirrahim
يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً
فِي الْأَرْضِ فَاحْكُم بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ
عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ
شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ – سورة ص: ٢٦-
Dizaman
sekarang ini, sosok seorang pemimpin yang sanggup memimpin ummat dengan hikmah
sangatlah dibutuhkan. Karena ternyata beberapa pemimpin dewasa ini telah
kehilangan identitas dirinya sebagai manusia yang diutus dibumi, sehingga
secara sadar ataupun tidak sadar ternyata sudah mendlolimi makhluq lain yang
ada disekitarnya. Fungsi dan hikmah sebagai kholifah fi al-Ardli sepertinya
terlupakan begitu saja.
Ayat
di atas merupakan sebagian ayat yang mengingatkan kita jika suatu saat nanti
menjadi seorang pemimpin agar berlaku Haq diantara manusia, jangan sampai kita
mengikuti hawa nafsu yang akan menyesatkan kita dari petunjuk ilahi.
Haq disini
berbeda dengan mengerjakan atau melakukan sesuatu dengan benar doing things
right. Benar memiliki kecenderungan untuk salah. Benar menurut kita bisa
saja salah menurut orang lain. Sedangkan haq disini datangnya dari Allah dan diberikan kepada
manusia dan pasti mutlak keabsahannya. Sehingga dalam melaksanakan tugasnya
sebagai seorang pemimpin haruslah merujuk kepada petunjuk yang haq yaitu al-Qur’an
dan as-Sunnah.
Pemimpin
di sini sangatlah luas maknanya. Dan pesan ini tidak hanya ditujukan kepada
pemimpin sebuah Negara, melainkan pemimpin dalam semua lini kehidupan. Memimpin
diri sendiri, keluarga, RT/RW, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, instansi
pemerintah, perusahaan, organisasi, sekolah, dll.
Dari
penjelasan ini tentunya bisa kita pahami bahwa menjadi pemimpin adalah amanah,
bukan sekedar jabatan semata, amanah ini akan kita pertanggung jawabkan baik di
dunia maupun di akhirat.
Kedepanya
semoga bisa terwujud pemimpin ummat dengan worldview Islam yang kuat dan sanggup
mengintegrasikan antara Iman, Ilmu dan Amal. mengaitkan antara Aqidah, Akhlaq
dan Syari’ah, menghubungkan Islam, Iman dan Ihsan. Sehingga masyarakat ini bisa
menjadi khairu ummah. Wallahu ‘alam bi shawab
Penulis;
Mohammad Harir Saifu Yasyak, S.Fil.I
0 komentar:
Posting Komentar