Waspadalah terhadap aliran sesat dan menyesatkan |
اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ -٦- صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ
عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ -٧- (سورة
الفاتحة)
Dewasa ini, masyarakat perlu lebih
serius memahami apa itu kesesatan. Mudahnya bahwa kesesatan itu merupakan
kebalikan dari petunjuk atau huda. Ketika seseorang mengikuti jalan
kesesatan maka petunjuk huda akan kebenaran secara perlahan menjauhinya,
begitu juga sebaliknya ketika petunjuk huda akan kebenaran mendekatinya
pasti kesesatan akan tersingkir darinya. maka dari itu kita sebagai seorang
muslim harus cerdas dan bisa memilah mana yang sesat dan mana yang petunjuk huda.
Di tengah kita ada cara pandang relative
yang menisbikan segala sesuatu, hal yang pasti dibuat menjadi tidak jelas, tidak
ada kebenaran yang sejati semua bisa saja salah dan semua bisa jadi benar. Inilah
salah satu cara untuk menyesatkan ummat manusia. Bahayanya adalah dengan model
relativisme ini kita dibuat ragu untuk meyakini kebenaran ajaran kita. Kesesatan
jika dinisbikan akan berakibat fatal, diputar balikkan, dipertanyakan, siapa
yang sesat? Begitulah cara mereka untuk memuluskan gerakan penyesatan terhadap
masyarakat.
Lantas bagaimana cara kita membentengi
ummat muslim yang sekarang ini di serang dari berbagai sisi. Apa kiat-kiat
sukse melawan kesesatan yang sebenarnya sudah terjadi sejak zaman nabi Adam alaihi
salam.
Hal inilah yang perlu kita siasati,
melihat kesesatan dan kdzoliman sudah melancarkan aksinya secara
terang-terangan, dengan tanpa rasa malu dan rasa bersalah sedikitpun. Mungkin inilah
gambaran dari pesan nabi kita Muhammad Sallahu alaihi wa salam: “jika
engkau tidak malu maka berbuatlah sesuka hatimu”.
Syukur Alhamdulillah, sebagai seorang
muslim yang beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir serta
qadla’ dan qadar-Nya. Kita sudah dibekali petunjuk. Petunjuk yang berasal dari
wahyu akal dan indera serta intuisi. Kita akhirnya bisa mengetahui mana yang
benar dan mana yang salah, ini haq dan itu bathil. Sehingga tingkat kenisbian
atau kerelativitasan menjadi berkurang bahkan hilang.
Jika kita berpegang kepada petunjuk yang
ada. Menilai ini sesat, itu dzalim, yang ini baik yang itu buruk, mengetahui
ini bathil dan itu haq adalah mungkin. Sehingga jangan ragu untuk nahi mungkar
jika kita melihat kesesatan dan kedzoliman, tidak usah malu dalam berbuat amar
ma’ruf untuk memberi contoh kepada orang lain. Kalaupun diingatkan tidak bisa
cegahlah dalam hati dengan doa. Jika kesesatan dan kedzoliman ternyata sudah
akut alias parah bahkan bisa saja mengancam nyawa kita dan keluarga kita, maka saatnya
bagi kita untuk hijrah dari tempat tersebut.
Inilah salah satu wujud dari pada integrasikan antara Iman, Ilmu dan Amal. kaitan antara Aqidah,
Akhlaq dan Syari’ah. Sinergi dalam Islam, Iman serta Ihsan. dan inilah Islam
yang kaffah serta tidak setengah-setengah.
Semoga kita termasuk orang-orang yang
memperoleh petunjuk dari-Nya. Serta menjadi khairu ummah yang sebenarnya.
Allahumma Amin. Wallahu ‘alam bi shawab
Penulis:
Mohammad Harir Saifu Yasyak, S.Fil.I (Peneliti Centre For Knowledge And Islamic
Civilization Studies -CKICS-)
0 komentar:
Posting Komentar