Alhamdulillah,
nomor urut untuk Pilpres Indonesia sudah diumumkan, Pak Prabowo dan Pak Hatta
nomor urut 1, sedangkan Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla dengan nomor urut 2. Anda
berhak memilih siapapun diantara mereka pada pilpres mendatang, dan pilihlah
yang menurut anda layak untuk dijadikan panutan atau qudwah hasanah
dalam hal kepemimpinan. Sedikit penjelasan dari kami mengenai judul di atas.
Sengaja kami menggabungkan dua motto kedua Capres dan Cawapres tersebut,
ternyata setelah kami gabung, menjadi bentuk kalimat sempurna, yang Insya Allah,
mungkin bisa memotovasi Indonesia ke depannya.
Tujuan kami menaruh
motto Capres Pertama baru setelah itu motto Capres kedua, bukanlah untuk
memberi kesan, bahwa kami mendukung yang pertama, lalu menolak yang kedua,
melainkan hanya mencoba mengurutkan sesuai dengan urutan perama lalu kedua, dan
bisa saja kami menulis dengan judul “Indonesia Hebat Apabila kita Kerja Nyata
Untuk Indonesia Raya”, sehingga dimulai dari urutan kedua lalu pertama, namun sebenarnya,
baik judul pertama ataupun kedua, keduanya itu memiliki tujuan dan makna yang
sama, dilain sisi, pada hakekatnya
penulisan judul di atas seperti ilham yang begitu saja muncul, dan itulah pemberian
dari Allah subhanahu wa ta’ala. Wallahu a’lam
Menjadi Presiden dan
Wakil Presiden merupakan sebuah amanat yang mulia, dalam Islam, secara umum, manusia
diciptakan dengan tujuan untuk menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi ini (Q.S.
al-Baqarah; 30), maka dari itu kita harus menjaga amanah tersebut sebaik
mungkin dengan menjalankannya serta tidak khianat.
Menjadi khalifah (Pemimpin) di muka bumi ini, berarti menjadi wakil Allah dalam mengawal seluruh makhluq yang ada di dunia ini, maka dari itu kita dilarang untuk berbuat kerusakan di muka bumi (Q.S. al-A’raf; 56), baik secara fisik maupun spiritual.
Menjadi khalifah (Pemimpin) di muka bumi ini, berarti menjadi wakil Allah dalam mengawal seluruh makhluq yang ada di dunia ini, maka dari itu kita dilarang untuk berbuat kerusakan di muka bumi (Q.S. al-A’raf; 56), baik secara fisik maupun spiritual.
Menjadi pemimpin
berarti bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya, maka dari itu, ajaklah
pengikutmu untuk selalu berbuat baik, bahu membahu dalam kebaikan dan ketaqwaan
(Q.S. al-Maidah; 2), sehingga yang kita perbuat itu hanya untuk beribadah
kepada-Nya (Q.S. al-An’am; 162).
kerja nyata untuk
Indonesia tidak lah cukup hanya berada pada tataran duniawi saja, melainkan
juga kerja nyata dalam hal ukhrawi, maka dari itu, pedoman kita tidak cukup
hanya dengan hukum buatan manusia, melainkan juga hukum yang berasal dari wahyu
ilahiy (Syari’ah). Dan yang menjadi pedoman utama kita sebagai seorang muslim
adalah al-Qur`an dan al-Sunnah.
Indonesia tidak
hebat apabila memisahkan antara duniawi dan ukhrawi, Indonesia tidak hebat jka
hanya mengejar materi saja, Indonesia tidak hebat apabila ditujukan untuk menimbulkan
kerusakan, Indonesia tidak hebat apabila diisi oleh paham ideology serta aliran
sesat, Indonesia tidak hebat apabila masyarakatnya semakin jauh dari Allah subhanahu
wa ta’ala
Indonesia baru dikatakan
hebat apabila masyarakatnya benar- benar menjadi khalifah fi al-Ardl (Q.S. al-Baqarah; 30), Indonesia baru dikatakan
hebat apabila masyarakatnya menjadi khairu ummah (Q.S. Ali Imran; 110), Indonesia
baru dikatakan hebat apabila masyarakatnya telah menjadi ummah wasath (Q.S.
al-Baqarah; 143), Indonesia baru dikatakan hebat apabila seluruh waktunya,
hidupnya, usahanya, dipergunakan hanya untuk beribadah, mendekatkan diri kepada
Allah (Q.S. al-An’am; 162).
Akankah kerja nyata
tersebut bisa terwujud hingga akhirnya kita memperoleh predikat Indonesia
hebat, marilah kita mulai dengan bismillah, dan perlu kita renungkan
bahwa, Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S. al-Ra’ad; 11). Wallahu
a’lam bi al-shawab
Penulis: Mohammad
Harir Saifu Yasyak, S.Fil.I (Peneliti Centre For Knowledge And Islamic
Civilization Studies -CKICS-)
0 komentar:
Posting Komentar