taqlid buta ynag membawa kepada lubang Neraka


أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ (Q.S. az-Zumar: 8-9)
Di tengah banyaknya paham-paham dan aliran-aliran sesat yang merusak, kita tidak bisa tinggal diam begitu saja. ketika muncul paham dan aliran sesat, kebenaran menjadi dikaburkan, yang sesat mengklaim diri mereka benar, belum lagi ditambah dengan keawaman atau ketidak-tahuan masyarakat dalam seluk beluk aliran sesat tersebut, yang menganggap mereka itu bagian dari Islam padahal sejatinya mereka itu sudah menyimpang dari ajaran yang sesungguhnya, tentu hal semacam ini akan merusak.

Hindarilah taqlid buta, jangan mau jadi orang awam terus-terusan, Allah sudah mengingatkan kita bahwasanya berbeda antara orang yang berilmu dengan orang yang tak berilmu (Q.S. az-Zumar: 9). Dengan ilmu kita tahu mana yang Haq dan mana yang Bathil, dengan ilmu kita bisa membedakan ini benar dan yang itu salah.
Pelajarilah ilmu-ilmu agama dengan pemahaman yang benar dan tidak sesat, sekarang ini yang tersebar dimasyarakat bukan hanya buku-buku yang mengajak kepada kebaikan dan kebenaran saja, melainkan buku-buku yang mengajak kepada kekafiran dan kesyirikan serta kesesatanpun juga banyak yang diperjual-belikan. Maka dari itu hati-hatilah dalam memilih, membaca, dan membeli buku.
Kesesatanpun bukan hanya disebar-luaskan melalui buku, melainkan melalui media-media cetak, internet, penyiaran dan juga ceramah-ceramah dimasyarakat, bahkan sudah masuk di dalam dunia pendidikan, politik, ekonomi, sains, sosial dll.
Maka dari itu jadilah orang berilmu, dalami ilmu-ilmu agama dengan pemahaman yang sebenar-benarnya.  Supaya kita dan keluarga kita terhindar dari paham-paham dan aliran sesat .  
Inilah salah satu wujud dari pada usaha kita untuk mengintegrasikan antara Iman, Ilmu dan Amal. mengaitkan antara Aqidah, Akhlaq dan Syari’ah. mengsinergikan Islam, Iman serta Ihsan. dan inilah Islam yang kaffah serta tidak setengah-setengah.
“ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”.
Semoga kita termasuk orang-orang yang memperoleh petunjuk dari-Nya. Serta menjadi khairu ummah yang sebenarnya. Allahumma Amin. Wallahu ‘alam bi shawab
Penulis: Mohammad Harir Saifu Yasyak, S.Fil.I (Peneliti Centre For Knowledge And Islamic Civilization Studies -CKICS-)