Bismillahirrahmanirrahim
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا
مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا
تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ
الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Mem-bully merupakan sebuah aktivitas yang
sedang tenar saat ini. ialah kegiatan mengejek, menghina, mengumpat, mengolok-
olok, menghardik orang lain. Hampir semua orang pasti pernah mengejek atau
pernah menerima ejekan, dan terkadang ejekan tersebut membuat kita sakit hati
atau galau, bahkan yang lebih parah malah ada yang sampai bunuh diri gara- gara
di bully.
Lantas bagaimana
sikap kita sebagai seorang muslim yang apabila menemui fenomena tersebut,
apakah kita mendiamkan begitu saja, atau malah kita ikut menghina orang
tersebut, atau mengingatkan bahwa mem-bully itu merupakan perbuatan yang
tercela.
Sebagai seorang muslim, mem-bully seseorang
bukanlah suatu perilaku yang tepat baginya. Hal itu merupakan perbuatan tercela
yang harus dihindari. Membully seseorang belum tentu menunjukkan kita ini lebih
baik dari orang yang kita hina. Dan larangan membully ini, sebenarnya berlaku
bagi semua manusia tidak hanya untuk ummat Islam saja.
Hai orang-orang
yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang
lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula
sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan
itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil
dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim. Q.S. al-Hujurat; 11
Marilah, kita
semua, belajar untuk menjaga perkataan/ lisan dan perbuatan kita, dari perilaku
yang tidak terpuji. Supaya kita tidak dzalim kepada diri sendiri, tidak
mendzalimi orang lain, atau mengajak kepada kedzaliman, sehingga bisa menjadi
muslim yang kaffah, khairu ummah dan ummah wasath. Wallau
‘alam bi al-Shawab
Penulis: Mohammad
Harir Saifu Yasyak, S.Fil.I (Peneliti Centre For Knowledge And Islamic
Civilization Studies -CKICS-)
0 komentar:
Posting Komentar